Sabtu, 02 November 2013

#PTI Polarisasi Kelompok





4. Polarisasi Kelompok



            Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut (Deddy Mulyana, 2005). Kelompok ini misalnya adalah keluarga, kelompok diskusi, kelompok pemecahan masalah, atau suatu komite yang tengah berapat untuk mengambil suatu keputusan. Dalam komunikasi kelompok, juga melibatkan komunikasi antarpribadi. Karena itu kebanyakan teori komunikasi antarpribadi berlaku juga bagi komunikasi kelompok.
            Polarisasi adalah kecenderungan ke arah posisi yang ekstrem. Bila sebelum diskusi kelompok para anggota mempunyai sikap agak mendukung tindakan tertentu, setelah diskusi mereka akan lebih kuat lagi mendukung tindakan itu. Sebaliknya, bila sebelum diskusi para anggota kelompok agak menentang tindakan tertentu, setelah diskusi mereka akan menentang lebih keras.
Polarisasi kelompok adalah gejala mengumpulnya pendapat kelompok pada satu pandangan tertentu. Polarisasi Kelompok adalah intensifikasi dari suatu pre-existing awal kelompok pilihan ( Baron et al. 1992 : 73). Efek polarisasi menyinggung pada rata-rata score individu sebelum dan setelah diskusi kelompok. Anggota kelompok paling ekstrim, mungkin sekali , sudah menjadi lebih moderat setelah diskusi itu. Tetapi pada rata-rata pertimbangan atau pilihan sudah menjadi yang lebih ekstrim.
Bagaimana mungkin efek polarisasi diterangkan? Satu pandangan awal mungkin adalah untuk melihatnya sebagai artefak statistik, yaitu: ketika kita sudah melihat lebih awal, jika anggota group ditarik secara acak dari suatu populasi dan kemudian didapat 70 persen mempunyai suatu pilihan tertentu, maka lebih dari 70 persen dari keputusan kelompok akan mencerminkan pilihan itu (dengan assumsi aturan mayoritas). Bagaimanapun, pembuatan keputusan kelompok bukanlah suatu unsur yang penting dalam prosedur yang mengerucut ke arah polarisasi; suatu periode diskusi yang ringkas yang diikuti oleh tanggapan individu akan menghasilkan pula suatu pergeseran didalam kelompok rata-rata ( Myers dan Lamm, 1976). Hal ini berarti suatu pergeseran didalam pilihan individu terjadi sebagai hasil proses kelompok.
Penjelasan yang lebih tepat didasarkan pada proses informasi dan berdasarkan norma pengaruh dibahas dalam konteks penyesuaian. Sejauh sesuatu yang informasional mempengaruhi, ’jumlah yang lebih besar’ dari argumentasi dan fakta yang dikemukakan selama diskusi maka kelompok akan mendukung ‘kecenderungan awal’ para anggota kelompok. Ini mengkonfirmasikan anggota kelompok didalam pendapat mereka. Fakta bahwa informasi yang konsisten dengan kepercayaan utama seseorang lebih mungkin dicatat dan diambil dengan serius juga berperan untuk perwujudan ini ( Ferrell, 1985; Myers dan Lamm, 1976).
Pengaruh berdasarkan norma menuntun ke arah polarisasi melalui milik anggota kelompok yang berhubungan dengan self-perception dan self-presentation yang dikehendaki. Hal-hal dimana dirasa anggota kelompok lain mempunyai arah pendapat yang lebih ekstrim dari kecenderungan mereka sendiri, maka secara sosial lebih diinginkan dibanding anggota kelompok dengan kecenderungan berbeda.
Suatu komunikator ekstrim dari suatu pendapat yang dapat diperbandingkan ke posisi diri sendiri dirasakan sebagai yang lebih berkompeten dan polos dibanding suatu komunikator moderat ( Myers dan Lamm, 1976). Keinginan untuk diterima oleh anggota kelompok yang lebih ekstrim, dan kecenderungan untuk merasa dan menyajikan dirinya sebagai anggota dari suatu dengan baik dirasa ’ didalam-kelompok’ keduanya berperan untuk efek polarisasi. Efek ini diperkuat oleh komitmen lisan bagi suatu posisi yang dinyatakan lebih dahulu didalam diskusi kelompok: setelah itu suatu perubahan posisi didalam arah kecenderungan awal ( yaitu. polarisasi) adalah lebih mudah dilaksanakan dibanding suatu perubahan dalam arah kebalikannya ( Ferrell, 1985; Myers dan Lamm, 1976).
Kedua format pengaruh tersebut adalah penting. Kepentingan relatifnya ( mengenai polarisasi seperti halnya untuk penyesuaian) tergantung pada jenis interaksi dan jenis tugas. Jika interaksi didalam kelompok sebagian besar merupakan socio-emotional yang alamiah, maka pengaruh berdasarkan norma menjadi lebih penting. Tugas dalam mengarahkan interaksi menjadi lebih betul-betul dihubungkan dengan pengaruh dan bujukan informasionil. Sejauh tentang jenis tugas terkait, didalam tugas-tugas judgemental pengaruh berdasarkan norma relatif lebih penting, dan didalam tugas intellective lebih berpengaruh dalam informasi ( Kaplan, 1987).
Penyebab terjadinya polarisasi kelompok
         Perbandingan sosial
         Diskusi kelompok
         Tidak ada prasangka

Faktor-faktor yang mempengaruhi keefektifan kelompok
Anggota-anggota kelompok bekerja sama untuk mencapai dua tujuan: a. melaksanakan tugas kelompok, dan b. memelihara moral anggota-anggotanya. Tujuan pertama diukur dari hasil kerja kelompok-disebut prestasi (performance) tujuan kedua diketahui dari tingkat kepuasan (satisfacation). Jadi, bila kelompok dimaksudkan untuk saling berbagi informasi (misalnya kelompok belajar), maka keefektifannya dapat dilihat dari beberapa banyak informasi yang diperoleh anggota kelompok dan sejauh mana anggota dapat memuaskan kebutuhannya dalam kegiatan kelompok.
Untuk itu faktor-faktor keefektifan kelompok dapat dilacak pada karakteristik kelompok, yaitu:
  1. ukuran kelompok.
  2. jaringan komunikasi.
  3. kohesi kelompok.
  4. kepemimpinan (Jalaluddin Rakhmat, 1994).
      Penyebab:
–    perbandingan sosial : menilai pendapat dan kemampuan seseorang dengan cara membandingkannya
      dengan pendapat dan kemampuan orang lain
–    diskusi kelompok : memunculkan ide2 yang sama
–    tidak ada prasangka


Sumber:
http://rizkacil.wordpress.com/2012/10/22/komunitas-online-polarisasi-kelompok-kelompok-kerja-virtual/

#PTI Komunitas Online



3. Komunitas Online

            Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Dalam komunitas manusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko dan sejumlah kondisi lain yang serupa. Komunitas berasal dari bahasa Latin communitas yang berarti "kesamaan", kemudian dapat diturunkan dari communis yang berarti "sama, publik, dibagi oleh semua atau banyak". (Wenger, 2002: 4). Menurut Crow dan Allan, Komunitas dapat terbagi menjadi 3 komponen: 1. Berdasarkan Lokasi atau Tempat Wilayah atau tempat sebuah komunitas dapat dilihat sebagai tempat dimana sekumpulan orang mempunyai sesuatu yang sama secara geografis. 2. Berdasarkan Minat . 3. Berdasarkan Komuni Komuni dapat berarti ide dasar yang dapat mendukung komunitas itu sendiri.

Komunitas Online
            Menurut situs http://www.untukku.com, Istilah kata Komunitas berasal dari bahasa latin communitas yang berasal dari kata dasar communis yang artinya masyarakat, publik atau banyak orang. Wikipedia bahasa Indonesai menjelaskan Pengertian Komunitas sebagai sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Dalam komunitas manusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko dan sejumlah kondisi lain yang serupa.
            Soenarno (2002), Definisi Komunitas adalah sebuah identifikasi dan interaksi sosial yang dibangun dengan berbagai dimensi kebutuhan fungsional.
Menurut Kertajaya Hermawan (2008), Komunitas adalah sekelompok orang yang saling peduli satu sama lain lebih dari yang seharusnya, dimana dalam sebuah komunitas terjadi relasi pribadi yang erat antar para anggota komunitas tersebut karena adanya kesamaan interest atau values.
Maka bisa saya simpulkan bahwa komnitas online adalah sebuah kelompok social dari berbagai kalangan dan latar belakang yang berbeda yang saling peduli satu sama lain karena adanya kesamaan interest dan values, dengan perantara suatu jaringan internet.

Contoh Komunitas Online
1. KASKUS

 

SEJARAH SINGKAT

Saya mulai dari KASKUS. Kaskus adalah suatu situs yang berbentuk FORUM dan merupakan forum internet terbesar di Indonesia. Diciptakan pada tanggal 6 November 1999 hingga saat ini Kaskus memiliki anggota 4.418.059 orang pada saat saya menulis artikel ini.
Update terbaru dari KASKUS, mereka merubah domain dari http://www.kaskus.us menjadi http://www.kaskus.co.id, sayangnya perubahan itu tidak disertai fasilitas redirect dari domain lama, hal ini tentunya menyulitkan pengguna yang sudah mem-bookmark atau yang telah terbiasa dengan domain lama.
CIRI KHAS
Anggota Komunitas Kaskus mendapat julukan "Kaskuser".
Ciri khas yang sangat menonjol dari komunitas ini adalah sebagian besar pengguna, memanggil pengguna lain dengan sebutan "GAN" atau kependekan dari JURAGAN, Dengan panggilan tersebut, Kaskuser mendapatkan persamaan derajat, karena logikanya, tentu saja kalo semua dipanggil GAN, maka otomatis semua KASKUSER adalah JURAGAN.

Komunitas Online Kaskus terbagi-bagi dalam setiap thread, biasanya mereka mengadakan KOPDAR (Kopi Darat) atau Gathering menurut thread yang sering diikutinya. Misalnya Supranatural, Regional (menurut lokasi masing-masing), Komputer, Games, dll.
PLUS MINUS
Banyak manfaat yang bisa kita ambil dari forum Kaskus ini,  info-info menarik ter-update bisa kita temukan disitu sesuai dengan minat kita, saking up-to-date nya, bahkan saya berani bilang kalo kaskus adalah kiblat forum-forum Indonesia. Banyak postingan dari pengguna Kaskus yang diadopsi oleh pengguna forum lain.
Forum jual beli di kaskus juga banyak penggunanya, hampir semua produk dan jasa bisa kita temukan dengan mudah.
Meskipun demikian, bukan berarti kaskus gag ada minusnya loh, saya tahu bahwa kaskus banyak penggunanya. Wajar saja kalo kaskus sering "Over Posting" dimana dalam kondisi tersebut, kita tidak akan bisa mengakses kaskus untuk sementara waktu. Selain itu, banyak kasus penipuan yang terjadi di forum jual beli yang mengakibatkan menurunnya kepercayaan masyarakat untuk bertransaksi secara online, padahal kan prospek jual-beli online sebenarnya sangat bagus.....

2. MIG33

 

SEJARAH SINGKAT
Mig33 dirilis pada bulan Desember 2005 sebagai komunitas Internet mobile pertama dan telah menyebar ke seluruh dunia dengan cepat. Dengan berjuta-juta pelangan di lebih dari 200 negara, pelayanan ini telah menguasai dunia secepat kilat, menyebar berkat rekomendasi dari para usernya. Hingga saat artikel ini diterbitkan, user mig33 mencapai 30 juta orang di dunia, dan sebagian besar penggunanya adalah INDONESIA.
Konsep awal Mig33 sebenarnya adalah untuk aplikasi chatting mobile platform namun semakin berkembangnya teknologi dunia maya, Mig33 melebarkan sayapnya. Mig33 menciptakan game online, pertukaran virtual gift, sistem virtual monetary, dan yang terbaru adalah mini blog, sebuah jejaring sosial ala Mig33.
CIRI KHAS
Anggota Komunitas Mig33 terbagi-bagi dalam setiap Chat Room. Mereka saling berinteraksi sesama anggota room-nya masing-masing. Biasanya user Mig33 mengadakan KOPDAR rutin dengan rentang waktu yang mereka tentukan.

Sesuatu yang khas melekat pada user Mig33 adalah, penggunaan kata-kata umum yang disingkat-singkat, (mengingat konsep awal Mig33 adalah untuk platform mobile device) misalnya kata ASKUM yang berasal dari kata Asalamu Alaikum dan kata LEP yang berasal dari kata Left / Keluar dari Chat Room.


Logo Komunitas Mig33 - Jakarta Abstrak

PLUS MINUS
Untuk tujuan menghilangkan kejenuhan, Mig33 adalah salah satu alternatif yang sangat baik. Selain itu, mencari teman dengan mudah dapat kita lakukan di Mig33 hanya dengan memasuki Chat Room dengan karakter orang yang berbeda-beda disana.
Minusnya Mig33 adalah, tidak ada keterbatasan konten yang membuat penyebaran hal negatif dapat dilakukan di Mig33, mengingat Mig33 adalah aplikasi chat segala usia yang mana semua usia dapat menggunakan aplikasi ini tentunya hal ini sangat riskan untuk pengguna dengan usia dini.
Selain itu, banyaknya pengguna yang melakukan spamming, abusing, flooding, yang membuat jenuh dan juga otomatis memakan bandwidth yang banyak.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membangun komunitas
Money Can’t Buy Community
            Kalau Mastercard pernah bikin kampanye “There are somethings that money can’t buy”, maka ini sangat relevan dengan membangun sebuah komunitas. Lupakan cara pandang bahwa ketika Anda punya duit yang banyak, tinggal blast kemana-mana, bagi-bagi hadiah maka orang akan terkumpul, dan jadilah sebuah komunitas. Bila Anda berpikir komunitas adalah angka, maka Anda boleh berpuas diri. Tapi sesungguhnya komunitas bukan tentang jumlah angka, karena esensi dari komunitas adalah ikatan emosional.
            Komunitas adalah sekumpulan orang yang bergabung karena kesamaan visi, tujuan, hobi dll. Mereka akan menjadi evangelist dan influencer bagi komunitas dan juga dilingkungannya. Untuk di awal tidak ada salahnya menarik mereka misal dengan membagi hadiah, tapi bila mereka yang terkumpul hanya tertarik karena hadiahnya saja, maka yang terbentuk bukanlah sebuah komunitas, tapi hanya sekedar kumpulan orang. Karena sekumpulan orang tersebut, tidak akan mempunyai kekuatan apapun.
            Jadi kesimpulannya, untuk membangun komunitas Anda tidak perlu budget yang besar, karena komunitas bukan tentang jumlah, tapi tentang kualitas. Oleh karena itu Komitmen dan Ketulusan menjadi variabel yang  sangat penting, yang akan di bahas sebagai variabel berikutnya.
Komitmen & Ketulusan
            Ketika sebuah brand ingin membangun komunitas, maka dibutuhkan sebuah komitmen dan ketulusan. Komunitas membutuhkan sosok yang hadir di tengah-tengah kerumunan. Komunitas-komunitas yang besar seperti Kaskus, Fashionese Daily, Kompasiana, ketika Anda menyebut komunitas ini maka melekat dengan figur tertentu misalnya A. Darwis di Kaskus, Hanzki dan Affie di Fashionese Daily, serta Pepih Nugraha di Kompasiana
            Di sisi lain, komunitas harus dibangun dengan sebuah paradigma ketulusan, bukan dengan cara pandang eksploitatif.  Anggota komunitas jangan dipersepsikan sebagai konsumen yang siap dijejali dengan iklan produk. Mereka seharusnya diedukasi tentang hal-hal yang bermanfaat buat mereka, yang terkait dengan produk. Anggota komunitas disini harus diperlakukan sebagai teman.
Kegiatan Offline/ Kopdar
            Keunikan lain komunitas online di Indonesia adalah, komunitas online yang kuat dan berkembang adalah mereka yang secara rutin punya kegiatan offline. Kegiatan-kegiatan ini adalah tempat dimana semua anggota bisa saling bertemu, dan juga penggagas komunitas atau seseorang yang ditokohkan di komunitas tersebut,  hadir di tengah-tengah anggotanya. Kegiatan offline ini akan menguatkan ikatan emosional anggota komunitas, dan membuat komunitas makin dikenal luas. Mengapa demikian? Karena dengan kegiatan offline ini selain menjadi lebih akrab dengan anggota yang lain, mereka merasa mendapatkan manfaat bisa ngumpul-ngumpul karena pada dasarnya orang Indonesia sangat suka berteman dan berkumpul.
Penghargaan & Pengakuan
            Komunitas itu pada intinya adalah individu yang ingin dihargai, dan ingin dikasih reward. Tapi jangan berpikir bahwa penghargaan harus berupa hadiah, atau uang. Penghargaan yang dibutuhkan bagi anggota komunitas sekedar misalnya, membuat jenjang keanggotaan di komunitas, sambutan buat anggota baru, penyebutan dan perlakuan khusus bagi anggota yang teraktif, mengundang mereka untuk memberikan pendapat bagaimana mengembangkan komunitas dll.
Atribut Komunitas
            Komunitas adalah tentang ekskusivitas, oleh karena itu perlu ada sesuatu yang khas yang hanya dipahami atau dimiliki oleh komunitas tersebut. Karena ini ibarat semen yang akan merekatkan ikatan antara anggota komunitas. Atribut komunitas mulai dari yang sederhana misal stiker, kaos,  bahasa, hingga emoticon sendiri seperti yang dibuat di Gilamotor . Dalam kasus Gila Motor, keberadaan emoticon Gila Motor di luar dugaan mendapat sambutan luar biasa, anggota komunitas banyak mengadaptasi emoticon Gila Motor menjadi avatar mereka di FB dan Twitter, bahkan beberapa anggota juga menyumbangkan ide emoticon untuk Gila Motor. Bagi anggota, ini adalah sebuah kebanggaan sebagai bagian dari komunitas.
Komunitas adalah Investasi Jangka Panjang
            Hal ini sangat penting untuk dipahami, apalagi jika ingin membangun komunitas online demi kepentingan brand. Untuk membangun sebuah komunitas demi kepentingan brand, efeknya bagi brand tidak akan serta merta, cara kerjanya sekali lagi lebih mirip PR yang bertahap dan berjangka panjang untuk meningkatkan awareness dan loyalty pada sebuah produk. Mungkin bagi beberapa orang, cara kerja sebuah komunitas membuat mereka tak sabaran.
            Penjualan kok gak naik naik ya? Padahal sudah punya komunitas begitu banyak? Padahal sudah membangun sekian lama? Pertanyaan-pertanyaan ini kemungkinan akan muncul. Jadi pikirkan dulu sebelum membangun sebuah komunitas, jadi Anda punya ekspektasi yang sesuai. Komunitas yang loyal mungkin butuh kesabaran, dan waktu yang panjang tapi akan membantu keberlangsungan brand dalam jangka panjang, serta meningkatkan loyalitas konsumen, dimana loyalitas konsumen menjadi sesuatu yang sangat mahal di era hyperkompetitif saat ini.

Manfaat  positif komunitas online
            Manusia takkan pernah lepas dari proses sosialisasi, manusia akan selalu membutuhkan orang lain. Sekaya atau sekuat apapun seorang manusia tidak akan bisa hidup tanpa adanya orang lain disekitarnya. Oleh karena itu kebutuhan manusia akan sosialisasi memang sangat penting, sepenting kebutuhan manusia akan makanan dan minuman.

            Setiap kali kita membahas tentang sesuatu, seyogyanya kita menyadari terlebih dahulu adanya plus dan minus dari sesuatu tersebut. Tak bijak rasanya membabi buta membela sesuatu atau menolak sesuatu tanpa menyadari apakah manfaat dan kerugian sesuatu hal. Bagaimana menurut anda? he heee...

            Kembali ke topik utama, apakah sebenarnya komunitas online itu? Ditinjau dari asal katanya, komunitas berasal dari bahasa latin communitas yang berasal dari kata dasar communis. yang bisa di artikan masyarakat, publik, milik bersama atau banyak orang. Dalam ilmu sosiologi komunitas dapat diartikan sebagai kelompok orang yang saling berinteraksi yang ada di lokasi tertentu. Namun definisi ini terus berkembang dan diperluas menjadi individu-individu yang memiliki kesamaan karakteristik tanpa melihat lokasi atau tipe interaksinya.

            Menurut ahli sosiologi, sebuah komunitas akan memiliki empat ciri utama, yaitu:
  1. Adanya keanggotaan di dalamnya. Tidak mungkin suatu komunitas tanpa ada anggota di dalamnya.
  2. Adanya saling mempengaruhi. Anggota-anggota komunitas bisa saling mempengaruhi satu dengan lainnya.
  3. Adanya integrasi dan pemenuhan kebutuhan antar anggota.
  4. Adanya ikatan emosional antar anggota.
            Jadi, inti komunitas adalah adanya kelompok orang yang memiliki identitas yang hampir sama di mana faktor lokasi tidak terlalu relevan lagi. Yang penting, anggota komunitas harus berinteraksi secara reguler.

   Ditinjau dari medianya, komunitas terbagi menjadi 2, yaitu komunitas offline dan komunitas online, yang bis dirinci sebagai berikut:
  • Komunitas offline adalah komunitas yang disatukan oleh kesamaan pekerjaan, hobi atau faktor penyatu lainnya, di mana media integrasi dan komunikasinya masih menggunakan teknologi non-intnet. Misalnya seperti pertemuan fisik, telepon, surat menyurat dan sebagainya.
  • Komunitas online/virtual merupakan komunitas yang disatukan oleh kesamaan pekerjaan  hobi atau faktor penyatu lainnya, di mana media integrasi dan komunikasinya sudah menggunakan internet. Biasanya cakupan komunitas online ini lebih luas dan global hingga ke seluruh dunia.
            Komunitas online/virtual yang sering juga disebut sebagai e-community atau komunikasi online adalah sekelompok orang yang media utama hubungannya adalah internet dan tidak mengandalakan pertemuan langsung secara fisik. Semua orang bebas membuat komunitas online, seperti untuk keperluan pekerjaan, pendidikan, sosial atau tujuan lainnya.

            Komunitas online/virtual bisa menjadi komunitas primer atau sekunder. Maksud komunitas sekunder adalah telah ada komunitas solid yang ada didunia nyata dan komunitas tersebut hanya digunakan untuk pelengkap saja. Ada banyak media yang bisa dipakai untuk membentuk komunitas online, seperti group facebook, twitter, forum, chat room, video, suara dan sebagainya. Komunitas online ini ada yang sangat solid shingga membentuk suasana sosio-teknis yang signifikan.

            Kemampuan komunitas online untuk menyatukan manusia dalam ruang lingkup global bisa mendatangkan banyak manfaat. Tetapi berhati-hatilah, karena cakupannya yang terlalu besar komunitas online bisa menjadi tempat strategis bagi para penjahat untuk mengincar anda. Yang sering terjadi bisanya adanya pencurian identitas dan pelecehan. Kebanyakan korbannya adalah anak-anak. Selain itu, banyak psikolog yang mengkhawatirkan bahwa terlalu banyak berinternet membuat orang melupakan kehidupan nyata di masyarakat.

            Pemanfaatan Teknologi Informasi Komunikasi(TIK) di Indonesia mengalami perkembangan yang luar biasa seiring kemajuan pesat teknologi itu sendiri. Pengguna sosial media seperti Facebook,Twitter,Blog,You Tube,Koprol,Kaskus,MIG33 meningkat tajam di Indonesia. Data dari PB+ 2010 menyebutkan bahwa pengguna Blog di Indonesia hampir mencapai 2 juta orang,sedang pengguna Facebook di Indonesia mencapai 25 juta orang per Juli 2010,bahkan pengguna Twitter di Indonesia berada diperingkat 6 dunia(2,41% dari total pengguna twitter dunia). Ini membuktikan bahwa orang Indonesia sangat gemar untuk berinteraksi dan berteman. Dari interaksi-interaksi yang intens antar sesama pengguna sosial media,terciptalah beragam komunitas online.
            Berbicara tentang komunitas,ada baiknya kita mengetahui dulu apa arti dari komunitas itu. Komunitas adalah kumpulan orang yang saling berinteraksi diantara anggotanya berdasarkan adanya kesamaan. Komunitas terbentuk bisa karena kesamaan asal daerah dari anggotanya(misal: Paguyuban Madura,Komunitas Lampung,Komunitas Anak Medan), kesamaan nama(misal: Komunitas Asep), kesamaan hobby(misal: Komunitas Mancing Mania,Komunitas Parkour), kesamaan profesi(misal: Lawyer Club, Ikatan Akuntan Indonesia), kesamaan menggunakan produk tertentu(misal : Komunitas Yamaha Club,Komunitas Honda Tiger), kesamaan ngefans klub olahraga(misal : komunitas MU Mania,Jak Mania),kesamaan menggunakan platform online tertentu(misal: Komunitas Blogger,Tweeps,Facebooker).
            Sebuah komunitas harus melakukan kegiatan rutin yang menandakan bahwa komunitas itu eksis. Dengan kata lain sebuah komunitas tanpa kegiatan menandakan komunitas itu mati. Beberapa contoh kegiatan rutin komunitas:Komunitas Parkour Jakarta rutin melakukan latihan fisik di Senayan setiap weekend, Komunitas Sepeda Onthel rutin ngumpul dan bersepeda ria saat Car Free day, Komunitas B-H-I rutin nongkrong bareng Jumat malam di seputar Bunderan HI.



Sumber: