Selasa, 29 Desember 2015

#SIP - Artifical Intelligence (AI)

Nama               : Dyah Wulandari
Kelas               : 4PA07
Npm                : 12512337
Mata Kuliah    : Sistem Informasi Psikologi


Artifical Intelligence (AI)

www.google.com

 Artifical Intelegence atau AI dalam bahasa Indonesia artinya Kecerdasan Buatan yaitu kecerdasan yang ditunjukkan oleh suatu entitas ilmiah. Kecerdasan dibuat dan dimasukkan ke dalam suatu mesin/ komputer supaya bisa melakukan pekerjaan seperti yang bisa dikerjakan oleh manusia. Contohnya adalah kemampuan untuk menjawab diagnosa dan pertanyaan pelanggan, perencanaan dan penjadwalan, pengendalian, serta pengenalan tulisan tangan, suara dan wajah. Hal-hal seperti itu telah menjadi disiplin ilmu tersendiri, yang memusatkan perhatian pada penyediaan solusi masalah di kehidupan yang nyata. Terdapat macam-macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan diantaranya yaitu: game komputer, sistem pakar, jaringan syaraf tiruan, logika fuzzy dan robotika.


A.    Sejarah Artifical Intelligence ( AI )
www.google.com

            Menurut Leod dan Schell, (2008), kecerdasan buatan atau artificial intelligence adalah salah satu bagian ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia. Kecerdasan buatan juga merupakan suatu sistem informasi yang berhubungan dengan penangkapan, pemodelan dan penyimpanan kecerdasan manusia dalam sebuah sistem teknologi informasi sehingga sistem tersebut memiliki kecerdasan seperti yang dimiliki manusia. Sistem ini dikembangkan untuk mengembangkan metode dan sistem untuk menyelesaikan masalah, biasanya diselesaikan melalui aktifivitas intelektual manusia, misal pengolahan citra, perencanaan, peramalan dan lain-lain, meningkatkan kinerja sistem informasi yang berbasis komputer.
            Istilah Artificial Intelligence (AI) pertama kali dikemukakan pada tahun 1956 di konferensi Darthmouth. Sejak saat itu, AI terus dikembangkan sebab berbagai penelitian mengenai teori-teori dan prinsip-prinsipnya juga terus berkembang. Meskipun istilah AI baru muncul tahun 1956, tetapi teori-teori yang mengarah ke AI sudah muncul sejak tahun 1941. Secara lengkap, berikut ini tahapan-tahapan sejarah perkambangan AI.

Masa Persiapan AI (1943 – 1956)
            Pada tahun 1943, warren McCulloch dan WAlter Pitts mengemukakan tiga hal: Pengetahuian fisiologi dasar dan fungsi sel syaraf dalam otak, analisis formal tentang logika proposisi (propositional logic), dan teori komputasi Turing. Mereka berhasil membuat suatau model syaraf tiruan (artifical neuron) di mana setiap neuron digambarkan dengan on dan off. Mereka menjunjukkan bahwa setiap fungsi dapat dihitung dengan suatu jaringan sel syaraf dan bahwa semua hubungan logis dapat diimplementasikan dengan struktur jaringan yang sederhana.
          Pada tahun 1950, Norbert Wiener membuat penelitian mengenai prinsip-prinsip teori feedback. Contoh yang terkenal adalah terhmostat. Penemuan ini juga merupakan awal dari perkemangan AI. Pada tahun 1956, John McCarthy (yang setelah lulus dari Princeton kemudian melanjutkan ke Dartmouth College) menyakinkan Minsky, Claude Shannon dan Nathaniel Rochester untuk membantunya melakukan penelitian dalam bidang Automata, Jaringan Syaraf dan pemelajaran intelijensia. Mereka mengerjakan proyek ini selama 2 bulan di Darthmouth. Hasilnya adalah program yang dinamakan Principia Mathematica. Hal ini menjadikannya McCarthy disebut sebagai Father of Ai (Bapak AI).

Awal Perkembangan AI (1952 – 1969)
            Pada tahun pertama perkembangannya. AI mengalmi banyak kesuksessan. Diawali dengan kesuksesan Newell dan Simon dengan sebuah program yang disebut General Problem Solver. Program ini dirancang untuk memulai penyelesaian masalah secara manusiawi. Pada tahun 1958, McCarthy di MIT AI Lab Memo No.1 mendefiniskan bahasa pemrograman tingkat tinggi yaitu LISP, yang sekarang mendominasi pembuatan program-program AI. Kemudian, McCarthy embuat program yang dinamakan Programs with Common Sense. Di dalam program tersebut, dibuat rancangan untuk menggunakan pengetahuan dalam mencari solusi.
            Pada tahun 1959, Nathaniel Rochester dari IBM dan mahasiswa mahasiswanya mengeluarkan program AI yaitu Geometry Theorm Prover. Program ini dapat mebuktikan suatu teorema menggunakan axioma-axioma yang ada. PAda tahun 1963, program yang dibuat James Slagle mampu menyelesaikan masalah integral tertutup untuk mata kuliah Kalkulus. Pada tahun 1968, program analogi buatan Tom Evan menyelesaikan masalah analogi geometris yang ada pada tes IQ.

Tujuan Artifical Intelligence :
Menurut Winson dan Prendergasr (dalam Achmad 2006), Artifical Inteliggence memiliki memiliki beberapa tujuan, yaitu:
a.       Membuat mesin menjadi lebih pintar
b.      Memahami apa itu kecerdasan (Intelligence)
c.       Membantu mesin menjadi lebih berguna

Kelebihan Artifical Intelegence :
·         Artificial Intelligence bersifat konsisten dan teliti
·         Artificial Intelligence lebih bersifat permanent.
·         Artificial Intelligence dapat lebih murah daripada kecerdasan alami.
·         Artificial Intelligence menawarkan kemudahan untuk digandakan atau disebarkan. 
·         Artificial Intelligence dapat didokumentasi.


B.    Hubungan Irtifical Intelligence (AI) dengan Kognisi Manusia

www.google.com

            Telah diketahui bahwa artificial intelligence adalah salah satu bagian ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia. Kecerdasan buatan juga merupakan suatu sistem informasi yang berhubungan dengan penangkapan, pemodelan dan penyimpanan kecerdasan manusia dalam sebuah sistem teknologi informasi sehingga sistem tersebut memiliki kecerdasan seperti yang dimiliki manusia. Itu sebabnya artificial intelligence  dan kognisi manusia sangat berhubungan, karena berkat kognisi manusia lah sebuah mesin dapat melakukan pekerjaan seperti yang dilakukan oleh manusia.


Referensi:
Achmad, B. (2006). Kecerdasan buatan. Yogyakarta: Universita Gajah Mada.
Mc.Leod .R., Schell. G.P. (2008). Sistem informasi manajemen (ed 10). Salemba Empat: Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar