Nama : Dyah Wulandari
Kelas : 4PA07
Npm : 12512337
Mata Kuliah : Sistem Informasi Psikologi
Artifical Intelligence and Expert System
www.google.com
Telah kita ketahui, Menurut Leod dan Schell, (2008), kecerdasan buatan atau artificial
intelligence adalah salah satu bagian ilmu komputer yang membuat agar
mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan
oleh manusia. Kecerdasan buatan juga merupakan suatu sistem informasi yang
berhubungan dengan penangkapan, pemodelan dan penyimpanan kecerdasan manusia
dalam sebuah sistem teknologi informasi sehingga sistem tersebut memiliki
kecerdasan seperti yang dimiliki manusia. Sistem ini dikembangkan untuk
mengembangkan metode dan sistem untuk menyelesaikan masalah, biasanya
diselesaikan melalui aktifivitas intelektual manusia, misal pengolahan citra,
perencanaan, peramalan dan lain-lain, meningkatkan kinerja sistem informasi
yang berbasis komputer.
www.google.com
Sedangkan Sistem Pakar (Expert System) adalah aplikasi berbasis
komputer yang digunakan untuk menyelesaikan masalah sebagaimana yang dipikirkan
oleh para ahli atau pakar. Pakar yang dimaksud adalah seseorang yang mempunyai
keahlian khusus yang dapat menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan
oleh orang awam. Sebagai contoh, seorang psikolog adalah seseorang yang mampu
mendiagnosis penyakit mental yang sedang dihadapi oleh klien atau pasiennya,
serta dapat memberikan penatalaksanaan terhadap penyakit tersebut. Sistem pakar
hanya dapat dikatakan berhasil ketika mampu mengambil keputusan seperti yang
dilakukan oleh pakar aslinya baik proses pengambilan keputusan maupun hasil
dari pengambilan itu sendiri.
Dalam penyusunannya, system pakar
mengkombinasikan kaidah-kaidah penarikan kesimpulan dengan basis pengetahuan
tertentu yang diberikan oleh satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu. Kombinasi
dari kedua hal tersebut disimpan dalam computer, yang selanjutnya digunakan
dalam proses pengambilan keputusan untuk penyelesaian masalah tertentu.
Jenis-Jenis Sistem
Pakar
·
Interpretasi :
Menghasilkan deskripsi situasi berdasarkan data
sensor.
·
Prediksi : Memperkirakan akibat yang mungkin dari situasi yang
diberikan.
·
Diagnosis : Menyimpulkan kesalahan system berdasarkan gejala (symptoms).
·
Planing : Merencanakan tindakan.
·
Monitoting :
Membandingkan hasil pengamatan dengan proses
perencanaan.
·
Debbuging :
Menentukan penyelesaian dari kesalahan system.
·
Reparasi : Melaksanakan rencana perbaikan.
·
Instruction :
Diagnosis, debugging, dan reparasi kelakuan
pelajar.
·
Control :
Diagnosis, debugging, dan reparasi kelakuan system.
A.
Kaitan Artifical Intelligence and Expert System
Artificial intelligence adalah salah satu bagian ilmu komputer yang membuat agar mesin
(komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh
manusia. Sedangkan Expert System adalah aplikasi berbasis komputer
yang digunakan untuk menyelesaikan masalah sebagaimana yang dipikirkan oleh
para ahli atau pakar.
Artificial intelligence dan Sistem Pakar sangat berkaitan, karena Sistem Pakar merupakan
suatu metode Artificial Intelligence
yang berguna untuk meniru cara berpikir dan penalaran seorang ahli dalam
mengambil keputusan berdasarkan situasi yang ada.
B.
Aplikasi contoh Artifical Intelligence and Expert
System
ELIZA
www.google.com
Pada
1966, Joseph Weizenbaum dari MIT memperkenalkan Eliza, suatu program komputer
yang mampu berkomunikasi dan bisa menanggapi manusia dengan menggunakan bahasa
sehari-hari. Weizenbaum berharap Eliza dapat menembus dinding pembatas antara
komputer dan manusia. Eliza termasuk kedalam sistem pakar. Tujuan dari
pembuatan program ini adalah untuk meniru pembicaraan antara seorang psikolog
dan pasiennya, dalam hal ini, ELIZA berperan sebagai psikoterapis dan
memberikan saran dan nasihat tentang masalah penggunanya. Kunci metode
operasional ELIZA melibatkan rekognisi dari isyarat kata-kata atau kalimat
input, dan output berupa tanggapan yang telah dipersiapkan atau diprogram, yang
dapat meneruskan percakapan dengan suatu cara sehingga tampak bermakna.
Parry
Parry
adalah Sistem Pakar yang dikembangkan di Stanford University oleh seorang
psikiater, Kenneth Colby, Hilf, Webber dan Kreamer pada tahun 1972 yang
mensimulasikan seorang paranoid sebagai subjek karena beberapa teori
menyebutkan bahwa proses dan sistem paranoid memang ada, perbedaan respon
psikotis dan respon normalnya cukup hebat, dan mereka bisa menggunakan
penilaian dari seorang ahli untuk mengecek keakuratan dari kemampuan pemisahan
antara respon simulasi computer dan respon manusia.
NETtalk
Progam
ini jenisnya cukup berbeda, berdasarkan pada jaring-jaring neuron, sehingga
dinamakan NETtalk. Program ini dikembangkan oleh Sejnowki disekolah medis
harvard dan Rosenberg di universitas Princeton. Dalam program ini, NETtalk
membaca tulisan dan mengucapkannya keras – keras. NETtalk membaca keras-keras
dengan cara mengkonversi tulisan menjadi fenom-fenom, unit dasar dari suara
sebuah bahasa. Sistem ini memiliki tiga lapisan: lapisan input, dimana setiap
unit merespons sebuah tulisan; lapisan output, dimana unit menampilkan ke 55
fenom dalam bahasa inggris; dan sebuah lapisan unit tersembunyi, dimana setiap
unit ditambahkan koneksinya pada setiap unit input maupun output. NETtalk
membaca dengan memperhatikan setiap tulisan satu demi satu, dan dengan
menscanning tiga tulisan pada setiap sisi demi sebuah informasi yang
kontekstual. Disini lafal ‘e’ pada ‘net’, ‘neglect’, dan ‘red’ bisa ditangkap
dengan bunyi yang berbeda. Setiap NETtalk membaca sebuah kata, program ini
membandingkan pelafalannya dengan lafal yang benar yang disediakan manusia,
kemudian menyesuaikan kekuatannya untuk memperbaiki setiap kesalahan. NETtalk
juga merupakan sistem pakar.
Referensi:
Kusrini.
(2006). Sistem pakar, teori dan aplikasi. Andi: Yogyakarta.
Mc.Leod .R., Schell. G.P. (2008). Sistem informasi manajemen (edisi 10). Salemba Empat: Jakarta.
Solso, R. L., Maclin, O. H., Maclin, M. K. (2009). Psikologi
Kognitif. Jakarta: Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar